Kemenparekraf Dorong Batik Masuk ke Industri Fesyen, Lestarikan Warisan Budaya Indonesia

JAKARTA, selebritis.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia sedang menggalakkan batik masuk ke industri fashion. Hal ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya dan menghidupkan perekonomian.ies.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia sedang menggalakkan batik masuk ke industri fashion. Hal ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya dan menghidupkan perekonomian.
Menurut Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Mode, Yuke Sri Rahayu, Kementerian Pertahanan, kebutuhan Batik dalam gaya hidup (fashion) memang terlihat dari laporan Subsektor Industri Kreatif yang memberikan kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) yang perinciannya sebanyak 41,5 persen untuk memasak, 17,7 persen kerajinan dan 15 persen busana (termasuk batik).
“Batik adalah warisan Indonesia ribuan tahun yang lalu, juga mencerminkan keragaman berbagai budaya. Kemenparekraf menaruh perhatian besar pada batik karena masuk ke subsektor fashion. Kami kembali mengangkat tema fashion berkelanjutan, kata Yuke dalam Webinar, Jumat (26/5/2023).
Bahkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga mempopulerkan cara penggunaan bahan alami dalam produk Fashion Batik. Karena menurut data, batik juga diminati di luar negeri.
Hal ini berdasarkan data Kinerja Ekspor Batik Indonesia tahun 2021 mencapai 46,24 juta dollar AS (sekitar 680 juta) dan semester I tahun 2022 menjadi 27,42 juta dollar AS dengan tujuan ke Malaysia dan Amerika Serikat.
“Kami mendorong para kreator dan pecinta budaya dan fashion atau desainer agar seniman swasta khususnya batik bisa menggunakan pewarna dari bahan alam. Kemudian gunakan Bio Paraffin dari minyak kelapa sawit untuk menggantikan Paraffin berbahan dasar minyak bumi, implementasi ini akan kita sosialisasikan,” ujar Yuke lagi.
Terkait batik, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengatakan batik dapat memulihkan perekonomian masyarakat. Salah satu contohnya, Kampung Batik Giriloyo, Yogyakarta, mampu menarik wisatawan mancanegara maupun domestik hingga 4.000 orang setiap bulannya.
“Kegiatan membatik juga merupakan wisata (pembangkit) yang bisa mendatangkan wisatawan, misalnya ada desa wisata batik tulis di Yogyakarta yang sudah berhasil mendatangkan hampir 4.000 wisman dan Wisnus setiap bulannya,” kata Wakil Menteri Kesenian dan Kerajinan. Angela Tanoesoedibjo.
Editor: Hadits Abdillah
Ikuti Berita Selebriti di Berita Google
Konten di bawah ini disajikan oleh Pengiklan. Wartawan Celebrities.id tidak terlibat dalam materi konten ini.