Polusi Udara Kian Buruk, Ini Saran Dokter untuk Menjaga Kesehatan Kulit

JAKARTA, selebritis.id – Polusi udara di Indonesia, khususnya di perkotaan seperti Jakarta, dilaporkan semakin parah dari waktu ke waktu. Ditambah lagi dengan teriknya matahari yang semakin terik akibat peralihan musim hujan ke musim kemarau, keadaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit.
Hal itu terungkap dalam diskusi bertema industri kosmetik yang digelar The Rovers Networking di Blu Martini Cafe Hotel JW Marriot, Jakarta, Selasa (20/6/2023) siang. Hadir sebagai pembicara dalam diskusi tersebut adalah dr. Medissa NH, F.ECARE., M.Biomed., seorang beauty enthusiast yang juga pemilik klinik kecantikan Calmedi.
“Kita tidak bisa melawan alam. Yang bisa kita lakukan adalah mencegah situasi buruk yang terjadi di alam agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan kita,” ujar dr. Medisa.
Di awal paparannya dr. Medissa mengutip data dari situs Air Quality Index (AQI) Jakarta yang angkanya sudah di atas 160. Paparan polusi udara pada kulit, ditambah dengan terik matahari, katanya, bisa mempercepat penurunan kadar kolagen, salah satu jenis protein. yang berfungsi sebagai perekat sel kulit.
Seperti namanya, collagen berasal dari kata kolla yang artinya perekat yang membuat kulit tampak awet muda dan elastis. Penurunan kadar kolagen membuat kulit lebih cepat keriput dan kehilangan elastisitasnya.
“Itu namanya penuaan kulit atau penuaan dini. Selain faktor usia, kondisi tersebut bisa lebih cepat terjadi jika kulit kita terpapar polusi udara dan sinar matahari secara berlebihan,” ujar dr. Medisa.
Sebagai langkah pencegahan, dokter lulusan European Council of Aging Research and Education menyarankan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan, terutama di daerah dengan indeks polusi tinggi. Selain itu, ia juga menyarankan untuk menerapkan pola hidup sehat melalui konsumsi makanan dan minuman yang dapat meningkatkan produksi kolagen alami tubuh.
Menurutnya, kolagen yang diproduksi tubuh dari bahan dasar enzim prolin dan glisin dapat didukung dengan konsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin C, seng, dan tembaga yang tinggi, antara lain jeruk, stroberi, kentang, jamur, asparagus, putih telur, daging merah, ayam dan granola.
“Maka mengkonsumsi makanan dan minuman dengan gizi seimbang penting untuk kesehatan, termasuk kesehatan kulit,” kata dr. Medisa.
Selain mengonsumsi makanan dan minuman bergizi serta membatasi aktivitas di luar ruangan, peningkatan produksi kolagen dapat dirangsang melalui suplementasi.
Namun, menurutnya untuk melakukannya membutuhkan banyak uang dan waktu. Untuk mengembalikan kemampuan tubuh memproduksi kolagen secara alami, dibutuhkan suplementasi minimal 6 minggu. Sedangkan untuk kondisi kulit yang benar-benar membaik dengan kadar kolagen yang tinggi, suplemen harus diminum terus menerus selama 12 minggu.
Editor: Mohammad Saifulloh
Ikuti Berita Selebriti di Berita Google
Konten di bawah ini disajikan oleh Pengiklan. Wartawan Celebrities.id tidak terlibat dalam materi konten ini.