SKM Bukan Pengganti Susu untuk Balita, Tidak Semua Anak Bisa Minum

JAKARTA, selebritis.id – Susu Kental Manis (SKM) alias susu kental manis merupakan olahan susu sapi yang cukup terkenal di Indonesia. Bahkan, SKM pernah bikin heboh karena dianggap susu dan dijual dengan harga terjangkau dan diberikan kepada banyak anak. Padahal, tidak semua anak bisa minum, terutama pada usia lima tahun ke bawah.
Hal ini dijelaskan oleh dokter spesialis anak dr. Agnes Tri Harjaningrum, Sp. A. Katanya, anak-anak tetap membutuhkan ASI Eksklusif (ASI). Jadi, dia mengingatkan SKM bukan sebagai pengganti susu bayi atau anak, melainkan sebagai topping makanan/minuman.
“Susu kental manis bukan pengganti susu sehari-hari, kapan bisa? Kalau di bawah lima tahun tidak boleh diminum dan BPOM SKM akan memberikan topping, jadi menyusui itu enam bulan sampai satu tahun,” ujarnya. dikatakan. dr. Agnes dalam Diskusi Media Kesalahpahaman tentang Susu, Kesehatan Anak dan Peran Media Sosial di Jakarta, Selasa (14/2/2023)
Mengenai susu kental manis, dr. Agnes memaparkan efek jangka pendek dan jangka panjang bagi anak-anak. Untuk efek jangka pendek bisa membuat anak gemuk.
Sedangkan dalam jangka panjang, selain membantu anak, juga bisa memicu penyakit lain. Oleh karena itu, untuk mencegah stunting atau penyakit lainnya, orang tua dapat memaksimalkan ASI atau makanan pendamping anaknya untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
“Kalau mau mengikuti petunjuk WHO (Organisasi Kesehatan Dunia, Red) dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), kalau ingin melahirkan anak yang berkualitas, tentu harus memiliki makanan pendamping ASI yang tepat. banyak yang tidak beres, seperti pemberian susu kental manis saat pemberian makanan pendamping ASI di bawah usia 1 tahun. “Jangka pendek dapat menyebabkan malnutrisi seperti sindrom metabolik dan obesitas. Jika tidak dikonsumsi dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit diabetes, kolesterol dan jantung dan akhirnya stunting,” ujar dr. Agnes.
Editor: Lisvi Padlilah
Ikuti Berita Selebriti di Berita Google